Monday, 8 June 2015

analisis astagatra provinsi sulawesi utara



PROFIL DAN ANALISIS ASTAGATRA
PROVINSI SULAWESI UTARA
A.    PROFIL PROVINSI SULAWESI UTARA
1.                  SELAYANG PANDANG DAN SEJARAH SULAWESI UTARA
Slogan: "Si Tou Timou Tumou Tou"(Bahasa Minahasa: "Manusia hidup untuk menghidupi/mendidik/menjadi berkat orang lain")
A. VISI
Terwujudnya masyarakat Sulawesi Utara terdepan dalam peradaban, perdamaian, supremasi hukum, keadilan dan kemakmuran serta menjadi pusat keunggulan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. MISI
Untuk mewujudkan visi masyarakat Sulawesi Utara masa depan dalam menghadapi era globalisasi, tuntutan demokratisasi, ditetapkan misi sebagai berikut :
1.   Meningkatkan mutu manusia dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat serta mempertahankan dan mengembangkan eksistensi masyarakat Sulawesi Utara yang maju, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab serta senantiasa mengedepankan supremasi hukum dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.   Mengoptimalkan otonomisasi daerah, melalui peningkatan kualitas Pemerintah Daerah yang dititik beratkan pada pemberdayaan aparatur pemerintah, penciptaan pemerintahan yang demokratis dan lebih dekat kepada rakyat serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dengan menerapkan prinsip kepemerintahan yang baik.
3.   Meningkatkan kualitas pendidikan dengan rekturisasi sistem dan penyelenggaraan pendidikan (mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan luar sekolah) yang tidak hanya mampu menghasilkan tenaga terdidik yang bermutu nasional dan internasional, tetapi juga mampu menciptakan gagasan-gagasan yang mendorong perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dibutuhkan untuk kemakmuran masyarakat.
4.   Menciptakan dan memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif dan berwawasan lingkungan.
5.   Membangun ekonomi kerakyatan Sulawesi Utara yang bertumpu pada sektor pertanian dengan petani, nelayan, peternak, yang bersemangat, produktif, maju dan sejahtera, melalui pengembangan agribisnis dan agroindustri yang ramah lingkungan, serta perdagangan lainnya yang berperan pada pasar domestik dan internasional. Kelembagaan sosial, ekonomi dan bisnis termasuk koperasi, ditata kembali dan ditingkatkan kualitasnya agar kompetitif dengan kelembagaan ekonomi lainnya. Kelompok pengusaha kelas menengah dan bawah perlu terus ditingkatkan dan berorientasi pada pasar global.
6.   Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Sulawesi Utara untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, ilmu, pariwisata, seni dan budaya.
7.   Meningkatkan jumlah investasi yang mendorong perekonomian rakyat untuk mempercepat mekanisme pasar yang bersahabat, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, baik sebagai konsumen, distributor dan produsen serta penanganannya yang tidak diskriminatif.
8.   Meningkatkan peran kelembagaan dunia usaha untuk mendorong pengusaha sehingga berperan dalam strategi orientasi ke dalam yang berkaitan dengan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia serta strategi orientasi ke luar dengan geo-posisi strategi Sulawesi Utara di Kawasan Asia Pasifik. Untuk itu perlu didorong para pedagang (besar, menengah, kecil, lemah dan asongan) yang memiliki kemandirian dan profesionalisme, serta menjalin mitra usaha antar pengusaha daerah dan manca negara dengan prinsip saling menguntungkan.
9.   Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kebaharian, perikanan dan hasil laut lainnya untuk kesejahteraan masyarakat, melalui suatu kebijakan yang tepat.
10.   Mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Pariwisata yang sudah ada, melalui upaya pengembangan dan penganekaragaman usaha serta potensi kepariwisataan lainnya.
Asal mula Kota Manado menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa . Wanua Wenang telah ada sekitar abad XIII dan didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotulolong Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Walak Ares,dikenal sebagai Tokoh pendiri Wanua Wenang yang menetap bersama keturunannya.Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919. Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951, Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.
 Provinsi Sulawesi Utara yang didirikan berdasarkan UU No. 13 tahun1964 terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan ibukota terletak di Kota Manado. Luas wilayah Prov. Sulawesi Utara meliputi 14.499,07km2. Kab. Bolaang Mongondow memiliki wilayah paling luas yaitu 3.333, 10 km2. Sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Kotamobagu yang luasnya hanya 50,60 km2. Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 15 kabupaten/kota yakni Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Bolaang Mongondow Selatan, Kab. Bolaang Mongondow Timur, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Kepulauan Sangihe, Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kab. Kepulauan Talaud, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kota Manado dan Kota Tomohon. Penghuni terbesar dari provinsi ini adalah suku Minahasa. Provinsi Sulawesi Utara memiliki beberapa jenis makanan khas yang sudah terkenal yaitu tinutuan atau yang lebih dikenal dengan bubur manado.
2.                  BATAS WILAYAH
 Provinsi Sulawesi Utara terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi dan merupakan satu dari tiga provinsi di Indonesia yang memiliki keunggulan geoposisi, geostrategi, dan geopolitik serta terletak di tepian pasifik. Dua provinsi lainnya adalah Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Dilihat dari letak geografis Sulawesi Utara terletak pada 0.30-4.30 Lintang Utara (Lu) dan 121-127 Bujur Timur (BT). Sulawesi utara memiliki suhu udara minimum sebesar 16,2 derajat celcius dan suhu udara maksimum sebesar 33,6 derajat celcius.Curah hujan maksimum pada bulan maret mencapai 757 mm,sedangan curah hujan minimum terjadi pada bulan juni yaitu 132 mm.
Wilayah Sulawesi Utara mempunyai batas-batas:
Utara : Laut Sulawesi, Samudera Pasifik, dan Filipina
Timur : Laut Mauluku
Selatan : Teluk Tomini
Barat : Provinsi Gorontalo.
3.                  PENDUDUK PROVINSI SULAWESI UTARA
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.270.596 jiwa. Kota Manado memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 410.481 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kab. Bolaang Mongondow Selatan dengan jumlah penduduk 57.001 jiwa. Kepadatan penduduk Prov. Sulawesi Utara yaitu 156,60 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Manado dan Kota Kotamobagu dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 2.515,36 jiwa/km2 dan 2.123,70 jiwa/km2. Kab. Bolaang Mongondow dengan luas wilayah terbesar di Prov. Sulawesi Utara hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 64,05 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk terendah berada pada Kab. Bolaang Mongondow Selatan yaitu 31,65 jiwa/km2.
No
Daerah
Penduduk
(Orang)
Luas Area
(Km2)
Kepadatan
(Per Km2)
1
Kab. Bolaang Mongondow
213.484
3.333,10
64,05
2
Kab. Minahasa
310.384
1.152,25
269,37
3
Kab. Kepulauan Sangihe
126.100
600,26
210,08
4
Kab. Kepulauan Taulud
83.434
1.019,51
81,84
5
Kab. Minahasa Selatan
195.553
1.484,47
131,73
6
Kab. Minahasa Utara
188.904
987,22
191,35
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
70.693
1.618,88
43,67
8
Kab. Kepulauan Sitaro
63.801
220,56
289,27
9
Kab. Minahasa Tenggara
100.443
709,16
141,64
10
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
57.001
1.801,20
31,65
11
Kab. Bolaang Mongondow Timur
63.654
896,54
71,00
12
Kota Manado
410.481
163,19
2.515,36
13
Kota Bitung
187.652
314,98
595,76
14
Kota Tomohon
91.553
147,15
622,17
15
Kota Kotamobagu
107.459
50,60
2.123,70

Prov. Sulawesi Utara
2.270.596
14.499,07
156,60

4.                  PENDIDIKAN
Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Sulawesi Utara usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 24,66 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,64 persen, tamat DIV/S1 sebesar 3,69 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,31 persen.
5.                  POTENSI EKONOMI
1)             Bidang Perdagangan dan Ekspor Impor
Pemerintah Prov. Sulawesi Utara akan menjadikanPelabuhan Peti Kemas Bitung sebagai pelabuhan penghubung (hubport) untuk kegiatan ekspor dan impor, seiring dengan upaya menjadikan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan sejumlah insentif investasi, yang juga sejalan dengan tekad Gubernur Sulut menjadikan Sulut Gerbang Asia Pasifik. Hal ini karena pasar ekspor komoditas Sulut umumnya berada di kawasan Asia Timur, dan lokasi Sulut berada di bibir Samudera Pasifik yang lebih dekat dengan negara tujuan ekspor itu, sehingga dapat mengurangi biaya pengapalan komoditas ekpor impor. Tak hanya itu, Sulut juga ingin menjadi jangkar perdagangan bagi kawasan utara Sulawesi, termasuk Gorontalo dan Maluku Utara.
2)             Bidang Energi
Potensi panas bumi di Indonesia 27.510 MW sedangkan potensi listrik dari panas bumi sebesar 580 MW terpusat di Lahendong, Kota Tomohon. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong yang dikembangkan sejak 1996, saat ini memiliki tiga unit dengan kapasitas masing-masing 20 Mw. Ketiga unit PLTP itu telah memberikan kontribusi 60% pada sistem kelistrikan interkoneksi Minahasa – Kotamobagu. Pemerintah terus berusaha mengoptimalkan potensi panas bumi yang ada di 6 lokasi yaitu di Airmadidi, Gunung Dua Sudara, Lahendong, Tompaso, Gunung Ambang, dan Kotamobagu. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) akan dibangun di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan.
6.      EKONOMI
Sebagian besar penduduk Kota Manado bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru atau pegawai swasta (41,44%), sebagai wiraswasta (20,57%), pedagang (12,85%), petani/peternak/nelayan (9,17%), buruh (8,96%). Sisanya bergerak di sektor jasa dan lain-lain (7%).Angka Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Kota Manado tahun 2000 adalah Rp. 2,14 trilyun
Perekonomian kota Manado khususnya terdiri dari sektor perdagangan, perhotelan dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Laju inflasi kota Manado selama kurun waktu dua tahun terakhir (2000-2001) sangat berfluktuatif. Pada tahun 2000 sempat mengalami deflasi sebanyak lima kali yaitu masing-masing pada bulan Januari sebesar –0,25%, April –0,08%, Mei -0,13%, Agustus -0,85% dan Desember -0,16%. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada bulan pada bulan Oktober yaitu sebesar 4,05%. Sehingga secara kumulatif inflasi yang terjadi di Manado sebesar 11,41%. Pada tahun 2001 terjadi deflasi sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan Februari sebesar –0,56%, Agustus -0,23% dan Desember sebesar –0,26%. Sedangkan inflasi tertinggi pada tahun 2001 terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 2.83% dimana secara kumulatif inflasi pada tahun 2001 mencapai 13,30%.
7.      DAFTAR GURBERNUR SULAWESI UTARA
No
Nama
Mulai Jabatan
Akhir Jabatan
Keterangan
1.
1945

2.
23 Maret 1960
15 Juli 1962

3.
15 Juli 1962
19 Maret 1965

4.
19 Maret 1965
27 April 1966

5.
27 April 1966
2 Maret 1967

6.
2 Maret 1967
21 Juni 1978

7.
21 Juni 1978
20 Oktober 1979

8.
20 Oktober 1979
3 Maret 1980

9.
3 Maret 1980
3 Maret 1985

10.
3 Maret 1985
1 Maret 1995

11.
1 Maret 1995
31 Maret 2000

12.
1 April 2000
18 Maret 2005

*
18 Maret 2005
13 Agustus 2005
Pejabat Gubernur
13.
13 Agustus 2005
13 Agustus 2010

*
13 Agustus 2010
14 September 2010
Pejabat Gubernur
14.
14 September 2010
sedang menjabat


8.                  DAFTAR KABUPATEN ATAU KOTA
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
Kotamobagu
2
Bolaang Uki
3
Tutuyan
4
Boroko
5
Tahuna
6
Ondong Siau
7
Melonguane
8
Tondano
9
Amurang
10
Ratahan
11
Airmadidi
12
-
13
-
14
-
15
-
9.                  SUMBER DAYA ALAM
Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan bervariasi meliputi berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, pertambangan, perindustrian dan lain-lain. Di samping produk sektor pertanian yang diusahakan oleh masyarakat pertanian, Sulawesi Utara juga memiliki sumber daya alam pertambangan dan pariwisata yang menunggu untuk dikelola oleh Investor. Salah satunya adalah Bunaken, pulau seluas 8,08 km2 di Teluk Manado merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Pulau Bunek terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas.Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 25.740 ha, sementara sawah irigasi semi teknis 26.738 ha. Itu semua belum termasuk lahan sawah irigasi non teknis seluas 4.662 ha. Lahan sawah tadah hujan seluas 4.631 ha, areal sawah pasang surut seluas 634 ha, sementara tahan palawija, hortikultura dan sayur-sayuran seluas 341.419 ha, Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 451.700 ton padi dan meningkat jadi 470.400 ton pada 2007 dengan luas panen yang juga bertambah menjadi 99.500 ha. Dibanding dua tahun terakhir, produktivitas padi yang dicapai meningkat. Pada 2004, produksi padi di sana mencapai 407.358 ton.Pertaniaan tanaman pangan di Sulawesi Utara relatif baik, terbukti dari kemampuan provinsi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional (Maluku Utara, Kalimantan Timur dan Papua) serta pasar internasional (Singapura, Malaysia, Belanda dan negara. Eropa lainnya, AS, Cina, Korea, Jepang dan India).Untuk memenuhi target Sulawesi Utara sebagai sentral hortikultura, kini tengah dikembangkan produksi kentang, wartel dan nanas yang memang menjadi komoditas unggulan daerah itu. Berbagai usaha meningkatkan volume kentang telah dilakukan, misalnya dengan membangun pusat pembibitan ddan pembenihan kentang.
Luas hutan di provinsi ini mencapai 788.691,88 ha. Fungsi hutan dibagi menjadi hutan lindung seluas 175.958,33 ha, hutan produksi tetap seluas 67.423,55 ha, hutan produksi terbatas seluas 219.908,86 ha, hutan produk konversi seluas 14.643,40 ha serta hutan suaka alam seluas 310.759,74 ha. jenis kayu yang dihasilkannya bervariasi dari kayu kelas satu sampai kelas empat, jenis kayu dimaksud adalah kayu besi, meranti, dan kayu lokal lainnya.
Sulawesi Utara juga merupakan pusat pengembangan industri perikanan. sejak 2001, pemerintah setempat melaksanakan apa yang disebut Gerakan Pengembangan Komoditas Unggulan Berbasis Agri bisnis (Gerbang Kuba) meliputi industri ikan tuna, cakalang dan layang. Hasil penangkapan ikan di taut merupakan produksi tertinggi di sektor perikanan. Para nelayan kini juga tengah mengembangkan teknik-teknik baru dalam budidaya perikanan laut, meliputi ikan untuk umpan, ikan kerapu, baronang, rumput laut dan kerang mutiara. Untuk budidaya perikanan darat fokus diarahkan untuk ikan mas dan nila.Produksi perikanan tangkap (tuna, cakalang, tongkol) pada 2006 sebanyak 137.000 ton. Produksi ini ditargetkan meningkat menjadi 141.000 ton pada 2007 dari 1,4 juta ton quota tangkap yang di toleransi. Potensi ikan tangkap di sana 1,8 juta ton. Hasil budidaya ikan dan udang air tawar mencapai 14.400 ton dengan luas areal 981 ha pada 2006, ditargetkan meningkat menjadi 16.600 ton dengan luas areal 1.130 ha pada 2007. Pada 2006, produksi rumput laut mencapai 12.000 ton (basah) di atas areal tanam seluas 600 ha dan ditargetkan meningkat menjadi 13.100 ton (basah) dengan luas areal tanam 654 ha pada 2007. Potensi yang tersedia sebesar 5.600 ha.



B.     ANALISIS TINJAUAN ASPEK ASTAGATRA PROVINSI SULAWESI UTARA
No
Aspek Astagatra
Kelebihan
Kekurangan
Tindak Lanjut
1
Posisi dan Lokasi
ü    Memiliki keunggulan geoposisi, geostrategi dan geopolitik serta terletak di tepian Pasifik dimana provinsi ini berbatasan langsung dengan filiphina.
ü    Banyak diincar oleh negara – negara lain karena posisinya yang strategis.
ü   Masyarakat Sulawesi utara seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan posisi dan lokasinya.
2
Kekayaan Alam
ü    Sebagai sentral holtikultura.
ü     Memiliki sawah irigasi teknis seluas 25.470 ha.
ü    Pusat pengembangan industry perikanan.
ü    Memiliki sumber daya mineral yang besar baik logam maupun non logam.
ü    Memiliki perkebunan sekitar 401.695,07
hektar yang didominasi oleh perkebunan kelapa.
ü    Banyak peternakan ayam yang telah berkembang kea rah professional yang didominasi oleh peternakan babi.
ü    Memiliki taman bawah laut yang dinamakan Taman Laut Bunaken yang terkenal dengan terumbu karangnya yang indah.
ü    Pengekspor kayu hasil hutan karena memiliki hutan yang luas dengan luas mencapai 788.691,88 ha.
ü    Pertanian tanaman pangan di Sulawesi Utara relatif baik, terbukti dari kemampuan provinsi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional.
ü    pariwisata Sulawesi Utara adalah letaknya yang strategis ke objek-objek wisata di hinterland.
ü    Banyak terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor akibat penggalian mineral logam yang berlebihan.
ü    banyak overfishing. Polusi kapal – kapal yang menangkap ikan.
ü    Sebaran populasi ternak tidak merata.
ü    Mengalami degradasi kecil pada taman nasional Bunaken akibat penembangan terumbu karang,
ü    Banyak hutan yang gundul dan alih fungsi menjadi perkebunan dan pertanian.
ü   Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya memanfaatkan kekayaan alam dengan cara tidak merusak lingkungan sekitarnya.
ü   Membuat undang – undang tentang batas maksimum penggalian mineral logam seperti emas agar tidak berakibat fatal dan menjadi bencana
ü   Menyadarkan para nelayan atau pencari ikan agar tidak overfishing dalam menangkap ikan dan menggunakan obat penangkap ikan yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak ekosistem bawah laut.
ü   Meratakan persebaran ternak sehingga peternak tidak mengalami kesulitan modal.
ü   Pemerintah Sulawesi Utara mengeluarkan peraturan pelarangan menagkap ikan di taman nasional Bunaken karena taman Nasional Bunaken merupakan taman Nasional yang merupakan asset Negara Indonesia.
ü   Mengadakan reboisasi untuk memperbaiki hutan yang gundul sehingga fungsi hutan sebagai paru – paru dunia dapat terwujud.
3
Kemampuan Penduduk
ü  Ada penduduk yang mempunyai kreatifitas kerajinan.
ü  Berdasarka data IPM (Index Pembangunan Manusia)tahun 2009-2010 dari maka dapat dilihat bahwa IPM Prov.
Sulawesi Utara mengalami peningkatan.

ü    Masih banyak penduduk Sulawesi Utara yang hanya tamat SD/ sederajat.
ü    Masih banyak penduduk yang merupakan pencari kerja.
ü    Capaian angka melek huruf di Sulawesi Utara pada tahun 2009 sampai 2010 mengalami penurunan.
ü    penduduk Prov. Sulawesi Utara yaitu 156,60
jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi.
ü    Memberikan bekal kreatifitas agar nantinya bisa mengembangkan bakatnya dan bisa mandiri.
ü    Menciptakan lapangan kerja yang luas sehingga para penduduk tidak kesulitan mencari kerja.
ü    Seharusnya pemerintah bisa mengendalikan urbanisasi penduduk sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kota dan desa sehingga daerah perkotaan lebih aman dan bersih.
4
Ideologi
ü    Visi Sulawesi Utara sesuai dengan tujuan Negara Indonesia pada UUD 1945 alenia ke 4.
ü    Misi Sulawesi Utara sesuai dengan cita – cita Republik Indonesia pada UUD 1945 alenia ke 2.
ü   Seiring perkembangan zaman kebudayaan Sulawesi Utara semakin terkikis.
ü   Walaupun perkembangan semakin maju tetapi nilai – nilai luhur budaya tidak semestinya ditinggalkan.
5
Politik

ü    Politik di Sulawesi Utara juga menganut system politik dinasti seperti dewan perwakilan rakyat banyak didominasi oleh keluarga Sinyo Harry Sarundajang (Gurbenur Sulawesi Utara).
ü    Pada pemilu 2004 Sulawesi Utara melaksanakan dalam satu provinsi dan mendapat jatah 3-10 kursi
ü  Untuk menghindari politik dinasti sebaiknya dilakukan pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat untuk memilih wakil rakyat sehingga tidak ada nepotisme.
ü  Seharusnya pemerintah tidak membatasi jatah kursi pemilihan pemilu di Sulawesi Utara agar pemilu lebih terbuka .
6
Ekonomi
ü    Sebagaian besar masyarakat Manado bekerja sebagai PNS.
ü    Kondisi ekonomi Sulawesi Utara tergolong cukup baik karena banyak mendapat nilai tambahan dari sector industry besar.
ü    Pasaran industri perikanan Sulawesi Utara sangat merajai dunia.
ü    Sulut juga ingin menjadi jangkar perdagangan bagi kawasan utara Sulawesi,.termasuk Gorontalo dan Maluku Utara.
ü    Sulawesi Utara merupakan provinsi yang paling banyak terdapat pengangguran.
ü   Masih banyak penduduk miskin Pada tahun 2010.
ü   Pembangunan masih belum merata.
ü   Pernah terjadi inflasi sebesar 2,10% karena pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.

ü    Untuk mengatasi pengangguran maka diciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan mampu menyerap tenaga kerja yang produktif sehingga para pengangguran yang masih produktif bisa menjadi tenaga kerja yang dibutuhkan.
ü    Dengan cara meningkatkan indicator keberhasilan pembangunan sehingga pembangunan menjadi merata dan penduduk miskin dapat berkurang.
ü    Melakukan program pemerataan pembangunan seluas - luasnya misalnya dengan pembangunan karakter SDM yang berkualitas dan mampu mengolah sumber daya alam secara maksimal.
ü    Pemerintah setempat harus bisa meningkatkan kualitas produk yang beredar di masyarakat sehingga masyarakat tidak terbebani karena faktor inflasi.
7
Sosial dan Budaya
ü   Penduduk Sulawesi Utara terdiri atas tiga kelompok etnis utama, masing-masing Suku Minahasa, Suku Sangihe dan Talaud, dan Suku Bolaang Mongondow
ü   Music tradisional dari Sulawesi Utara adalah kulintang.
ü   Memiliki lingkungan sosial yang relative kondusif .
ü   Masyarakat Sulawesi utara mengedepankan budaya gotong royong antar sesame (kebudayaan mapulus)
ü   Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Sulawesi utara dan wilayah sekitarnya disebut bahasa Melayu Manado (Bahasa Manado).
ü   Agama yang dianut adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Hindu, Buddha dan agama Konghucu.
ü   Makanan khas dari Sulawesi Utara antara lain, Tinutuan yang terdiri dari berbagai macam sayuran.
ü   Perayaan tulude. Perayaan tulude atau kunci taong (kunci tahun) dilaksanakan pada setiap akhir bulan januari dan diisi dengan upacara adat yang bersifat keagamaan.
ü   Festival figura. Figura merupakan seni dan budaya yang diadopsi dari kesenian yunani klasik.

ü  Penduduk Sulawesi Utara memiliki karakter yang keras dan sombong.
ü  Penduduk Sulawesi Utara masih ada suku pedalamanyang masih sangat tertutup dalam menerima segala perkembangan- perkembangan zaman.
ü Meningkatkan rasa kesetiakawanan terhadap sesame agar sikap sombong dapat dihindari.
ü  Pemerintah hendaknya membangun dan meratakan penyaluran informasi sehingga daerah pelosok dapat menerima informasi terkini.
8
Hankam
ü    Berusaha mempertahankan keutuhan wilayah NKRI melalui perundingan secara hukum.
ü   Perebutan Pulau Miangas dengan Filiphina yang ingin menguasai. Hal ini tentunya dapat memecahkan NKRI.

ü    Pada tanggal 19 Februari 2009 Menlu menegaskan, secara hukum dan politis, Indonesia memiliki posisi kuat sebagai pemilik pulau Miangas.



















DAFTAR PUSTAKA
Bank Sulut.2010.Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Sulawesi Utara.html. pada tanggal 20 Mei 2014.
Blogdetik.com.2013. Profil Sulut. Diunduh dari http:// infosulut.blogdetik.com/tag/provinsi Sulawesi utara. Pada tanggal 20 Mei 2014.
Blog Indonesia. com.2009. Berita Hankam. Diunduh dari http:// Berita HanKam  Hassan Wirajudha  Status Pulau Miangas Bukan Masalah.html.pada tanggal 8 Juni 2014.
Bramantoro, Toni. 2012. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Maju Pesat.diunduh dari http:// Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Maju Pesat - Tribunnews.com.html.pada tanggal 5 Juni 2014.
Darondo, Jorie.2013. Sulut Miliki Potensi Sumber Daya Mineral Besar.Diunduh dari http:// www. antarsulteng.com/berita/9089/ampas-kelapa-dijadikan-pemyerap-logam-berat.html. pada tanggal 2 Juni 2014.
Jusuf, Anshar Isa.2013. Tak Hanya Banten, Dinasti Politik Juga Ada di Sulawesi Utara.Diunduhdari http:// www.tempo.co/read/news/2013/10/08/214520100 Tak Hanya Banten, Dinasti Politik Juga Ada di Sulawesi Utara. pada tanggal 5 juni 2014.
Kawilarang, Chirsth.2012. Budaya Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Budaya Sulawesi Utara.html.pada tanggal 8 Juni 2014.
Mushihin.2013. Pendidikan Online provinsi Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Provinsi Sulawesi Utara - Berita Pendidikan Online.html. pada tanggal 2 Juni 2014.
Portal Nasional Republik Indonesia.2010. Sosial Budaya Provinsi Sulawesi Utara. Dinduh dari http:// Portal Nasional RI - Sosial Budaya Provinsi Sulawesi Utara.html. pada tanggal 5 Juni 2014.
Portal Nasional Republik Indonesia.2010. Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Portal Nasional RISumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara.html. pada tanggal 5 Juni 2014.
Seputarsulut.com.2014. Geografi Sulawesi Utara. Diunduh dari http://www.seputarsulut.com/wp-content/uploads/geografi sulawesi utara-peta sulawesi utara.jpg. Pada tanggal 20 Mei 2014.
Suci.2012. Sistem Pemilu Indonesia.Diunduh dari http://suci.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02. pada tanggal 9 Juni 2014.
Wikipedia.2014.Kota Manado. Diunduh dari http:// Kota Manado - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html. pada tanggal 29 Mei 2014.
Wikipedia.2014.Taman Nasional Bunaken. Diunduh dari http:// Taman Nasional Bunaken - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html. pada tanggal 5 Juni 2014.


No comments:

Post a Comment