PROFIL DAN ANALISIS
ASTAGATRA
PROVINSI SULAWESI UTARA
A.
PROFIL PROVINSI
SULAWESI UTARA
1.
SELAYANG
PANDANG DAN SEJARAH SULAWESI UTARA


Slogan: "Si Tou Timou Tumou Tou"(Bahasa Minahasa: "Manusia hidup untuk menghidupi/mendidik/menjadi
berkat orang lain")
A. VISI
Terwujudnya
masyarakat Sulawesi Utara terdepan dalam peradaban, perdamaian, supremasi
hukum, keadilan dan kemakmuran serta menjadi pusat keunggulan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. MISI
Untuk
mewujudkan visi masyarakat Sulawesi Utara masa depan dalam menghadapi era
globalisasi, tuntutan demokratisasi, ditetapkan misi sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
mutu manusia dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat serta mempertahankan
dan mengembangkan eksistensi masyarakat Sulawesi Utara yang maju, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab serta senantiasa mengedepankan supremasi hukum
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Mengoptimalkan
otonomisasi daerah, melalui peningkatan kualitas Pemerintah Daerah yang dititik
beratkan pada pemberdayaan aparatur pemerintah, penciptaan pemerintahan yang
demokratis dan lebih dekat kepada rakyat serta bebas dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme dengan menerapkan prinsip kepemerintahan yang baik.
3.
Meningkatkan
kualitas pendidikan dengan rekturisasi sistem dan penyelenggaraan pendidikan
(mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan luar
sekolah) yang tidak hanya mampu menghasilkan tenaga terdidik yang bermutu
nasional dan internasional, tetapi juga mampu menciptakan gagasan-gagasan yang
mendorong perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dibutuhkan untuk
kemakmuran masyarakat.
4.
Menciptakan
dan memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif dan
berwawasan lingkungan.
5.
Membangun
ekonomi kerakyatan Sulawesi Utara yang bertumpu pada sektor pertanian dengan
petani, nelayan, peternak, yang bersemangat, produktif, maju dan sejahtera,
melalui pengembangan agribisnis dan agroindustri yang ramah lingkungan, serta
perdagangan lainnya yang berperan pada pasar domestik dan internasional.
Kelembagaan sosial, ekonomi dan bisnis termasuk koperasi, ditata kembali dan
ditingkatkan kualitasnya agar kompetitif dengan kelembagaan ekonomi lainnya.
Kelompok pengusaha kelas menengah dan bawah perlu terus ditingkatkan dan
berorientasi pada pasar global.
6.
Meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Sulawesi Utara untuk menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi, ilmu, pariwisata, seni dan budaya.
7.
Meningkatkan
jumlah investasi yang mendorong perekonomian rakyat untuk mempercepat mekanisme
pasar yang bersahabat, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk
berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, baik sebagai konsumen, distributor dan
produsen serta penanganannya yang tidak diskriminatif.
8.
Meningkatkan
peran kelembagaan dunia usaha untuk mendorong pengusaha sehingga berperan dalam
strategi orientasi ke dalam yang berkaitan dengan pembangunan di Kawasan Timur
Indonesia serta strategi orientasi ke luar dengan geo-posisi strategi Sulawesi
Utara di Kawasan Asia Pasifik. Untuk itu perlu didorong para pedagang (besar,
menengah, kecil, lemah dan asongan) yang memiliki kemandirian dan
profesionalisme, serta menjalin mitra usaha antar pengusaha daerah dan manca
negara dengan prinsip saling menguntungkan.
9.
Mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya kebaharian, perikanan dan hasil laut lainnya untuk
kesejahteraan masyarakat, melalui suatu kebijakan yang tepat.
10.
Mengoptimalkan
pemanfaatan Sumber Daya Pariwisata yang sudah ada, melalui upaya pengembangan
dan penganekaragaman usaha serta potensi kepariwisataan lainnya.
Asal mula Kota Manado
menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa
. Wanua Wenang telah ada sekitar abad XIII dan didirikan oleh Ruru Ares yang
bergelar Dotulolong Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Walak
Ares,dikenal sebagai Tokoh pendiri Wanua Wenang yang menetap bersama
keturunannya.Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur
Jenderal Hindia Belanda tanggal 1
Juli 1919. Dengan besluit itu, Gewest Manado
ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan
alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang
dikepalai oleh seorang Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951, Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota
Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3
Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17
April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953
berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi
Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto
Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah
Tingkat II sesuai Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya
Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1974.Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14
Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa
bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu
peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah ini bangkit dan menentang
penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis
yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal
tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan
dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota
Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga
peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Sejak saat
itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan
pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.
Provinsi Sulawesi Utara yang
didirikan berdasarkan UU No. 13 tahun1964 terletak di ujung utara Pulau
Sulawesi dengan ibukota terletak di Kota Manado. Luas wilayah Prov. Sulawesi
Utara meliputi 14.499,07km2. Kab.
Bolaang Mongondow memiliki wilayah paling luas yaitu 3.333, 10 km2. Sedangkan
daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Kotamobagu yang luasnya hanya
50,60 km2. Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 15 kabupaten/kota yakni Kab.
Bolaang Mongondow, Kab. Bolaang Mongondow Selatan, Kab. Bolaang Mongondow
Timur, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Kepulauan Sangihe, Kab. Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro, Kab. Kepulauan Talaud, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa
Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota
Kotamobagu, Kota Manado dan Kota Tomohon. Penghuni terbesar dari provinsi ini
adalah suku Minahasa. Provinsi Sulawesi Utara memiliki beberapa jenis makanan
khas yang sudah terkenal yaitu tinutuan atau yang lebih dikenal dengan bubur
manado.
2.
BATAS WILAYAH
Provinsi Sulawesi
Utara terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi dan merupakan satu dari tiga
provinsi di Indonesia yang memiliki keunggulan geoposisi, geostrategi, dan
geopolitik serta terletak di tepian pasifik. Dua provinsi lainnya adalah
Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Dilihat dari letak geografis Sulawesi
Utara terletak pada 0.30-4.30 Lintang Utara (Lu) dan 121-127 Bujur Timur (BT). Sulawesi utara memiliki suhu udara
minimum sebesar 16,2 derajat celcius dan suhu udara maksimum sebesar 33,6
derajat celcius.Curah hujan maksimum pada bulan maret mencapai 757 mm,sedangan
curah hujan minimum terjadi pada bulan juni yaitu 132 mm.
Wilayah
Sulawesi Utara mempunyai batas-batas:
Utara
: Laut Sulawesi, Samudera Pasifik, dan Filipina
Timur
: Laut Mauluku
Selatan
: Teluk Tomini
Barat : Provinsi Gorontalo.
3.
PENDUDUK PROVINSI SULAWESI UTARA
Dari
sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.270.596 jiwa.
Kota Manado memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 410.481 jiwa,
sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kab. Bolaang Mongondow Selatan
dengan jumlah penduduk 57.001 jiwa. Kepadatan penduduk Prov. Sulawesi Utara
yaitu 156,60 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah
dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Manado dan Kota Kotamobagu
dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 2.515,36 jiwa/km2 dan 2.123,70
jiwa/km2. Kab. Bolaang Mongondow dengan luas wilayah terbesar di Prov. Sulawesi
Utara hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 64,05 jiwa/km2 dan kepadatan
penduduk terendah berada pada Kab. Bolaang Mongondow Selatan yaitu 31,65
jiwa/km2.
|
No
|
Daerah
|
Penduduk
(Orang)
|
Luas Area
(Km2)
|
Kepadatan
(Per Km2)
|
|
1
|
Kab. Bolaang
Mongondow
|
213.484
|
3.333,10
|
64,05
|
|
2
|
Kab. Minahasa
|
310.384
|
1.152,25
|
269,37
|
|
3
|
Kab.
Kepulauan Sangihe
|
126.100
|
600,26
|
210,08
|
|
4
|
Kab. Kepulauan Taulud
|
83.434
|
1.019,51
|
81,84
|
|
5
|
Kab. Minahasa
Selatan
|
195.553
|
1.484,47
|
131,73
|
|
6
|
Kab. Minahasa Utara
|
188.904
|
987,22
|
191,35
|
|
7
|
Kab. Bolaang
Mongondow Utara
|
70.693
|
1.618,88
|
43,67
|
|
8
|
Kab. Kepulauan Sitaro
|
63.801
|
220,56
|
289,27
|
|
9
|
Kab. Minahasa
Tenggara
|
100.443
|
709,16
|
141,64
|
|
10
|
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
|
57.001
|
1.801,20
|
31,65
|
|
11
|
Kab. Bolaang
Mongondow Timur
|
63.654
|
896,54
|
71,00
|
|
12
|
Kota Manado
|
410.481
|
163,19
|
2.515,36
|
|
13
|
Kota Bitung
|
187.652
|
314,98
|
595,76
|
|
14
|
Kota Tomohon
|
91.553
|
147,15
|
622,17
|
|
15
|
Kota
Kotamobagu
|
107.459
|
50,60
|
2.123,70
|
|
|
Prov. Sulawesi Utara
|
2.270.596
|
14.499,07
|
156,60
|
4.
PENDIDIKAN
Berdasarkan
hasil SP2010, penduduk Provinsi Sulawesi Utara usia 5 tahun ke atas yang tamat
SM/sederajat sebesar 24,66 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,64 persen, tamat
DIV/S1 sebesar 3,69 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,31 persen.
5.
POTENSI EKONOMI
1)
Bidang
Perdagangan dan Ekspor Impor
Pemerintah
Prov. Sulawesi Utara akan menjadikanPelabuhan Peti Kemas Bitung sebagai
pelabuhan penghubung (hubport) untuk kegiatan ekspor dan impor, seiring dengan
upaya menjadikan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan sejumlah
insentif investasi, yang juga sejalan dengan tekad Gubernur Sulut menjadikan
Sulut Gerbang Asia Pasifik. Hal ini karena pasar ekspor komoditas Sulut umumnya
berada di kawasan Asia Timur, dan lokasi Sulut berada di bibir Samudera Pasifik
yang lebih dekat dengan negara tujuan ekspor itu, sehingga dapat mengurangi
biaya pengapalan komoditas ekpor impor. Tak hanya itu, Sulut juga ingin menjadi
jangkar perdagangan bagi kawasan utara Sulawesi, termasuk Gorontalo dan Maluku
Utara.
2)
Bidang Energi
Potensi
panas bumi di Indonesia 27.510 MW sedangkan potensi listrik dari panas bumi
sebesar 580 MW terpusat di Lahendong, Kota Tomohon. Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Lahendong yang dikembangkan sejak 1996, saat ini memiliki tiga
unit dengan kapasitas masing-masing 20 Mw. Ketiga unit PLTP itu telah
memberikan kontribusi 60% pada sistem kelistrikan interkoneksi Minahasa –
Kotamobagu. Pemerintah terus berusaha mengoptimalkan potensi panas bumi yang
ada di 6 lokasi yaitu di Airmadidi, Gunung Dua Sudara, Lahendong, Tompaso,
Gunung Ambang, dan Kotamobagu. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) akan dibangun di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan.
6. EKONOMI
Sebagian besar penduduk Kota Manado bekerja sebagai
pegawai negeri sipil (PNS), guru atau pegawai swasta (41,44%), sebagai
wiraswasta (20,57%), pedagang (12,85%), petani/peternak/nelayan (9,17%), buruh
(8,96%). Sisanya bergerak di sektor jasa dan lain-lain (7%).Angka Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Kota Manado tahun 2000 adalah Rp. 2,14 trilyun
Perekonomian kota Manado khususnya terdiri dari sektor
perdagangan, perhotelan dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta
sektor jasa. Laju inflasi kota Manado selama kurun waktu dua tahun
terakhir (2000-2001) sangat berfluktuatif. Pada tahun 2000 sempat mengalami deflasi sebanyak lima kali yaitu masing-masing pada
bulan Januari sebesar –0,25%, April –0,08%, Mei -0,13%, Agustus -0,85% dan
Desember -0,16%. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada bulan pada bulan
Oktober yaitu sebesar 4,05%. Sehingga secara kumulatif inflasi yang terjadi di
Manado sebesar 11,41%. Pada tahun 2001 terjadi deflasi sebanyak 3 kali, yaitu
pada bulan Februari sebesar –0,56%, Agustus -0,23% dan Desember sebesar –0,26%.
Sedangkan inflasi tertinggi pada tahun 2001 terjadi pada bulan Juli yaitu
sebesar 2.83% dimana secara kumulatif inflasi pada tahun 2001 mencapai 13,30%.
7.
DAFTAR
GURBERNUR SULAWESI UTARA
|
No
|
Nama
|
Mulai
Jabatan
|
Akhir
Jabatan
|
Keterangan
|
|
1.
|
1945
|
|
||
|
2.
|
23
Maret 1960
|
15
Juli 1962
|
|
|
|
3.
|
15
Juli 1962
|
19
Maret 1965
|
|
|
|
4.
|
19
Maret 1965
|
27
April 1966
|
|
|
|
5.
|
27
April 1966
|
2
Maret 1967
|
|
|
|
6.
|
2
Maret 1967
|
21
Juni 1978
|
|
|
|
7.
|
21
Juni 1978
|
20
Oktober 1979
|
|
|
|
8.
|
20
Oktober 1979
|
3
Maret 1980
|
||
|
9.
|
3
Maret 1980
|
3
Maret 1985
|
|
|
|
10.
|
3
Maret 1985
|
1
Maret 1995
|
|
|
|
11.
|
1
Maret 1995
|
31
Maret 2000
|
|
|
|
12.
|
1
April 2000
|
18
Maret 2005
|
|
|
|
*
|
18
Maret 2005
|
13
Agustus 2005
|
Pejabat
Gubernur
|
|
|
13.
|
13
Agustus 2005
|
13
Agustus 2010
|
|
|
|
*
|
13
Agustus 2010
|
14
September 2010
|
Pejabat
Gubernur
|
|
|
14.
|
14 September 2010
|
sedang menjabat
|
8.
DAFTAR
KABUPATEN ATAU KOTA
|
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
|
1
|
Kotamobagu
|
|
|
2
|
Bolaang
Uki
|
|
|
3
|
Tutuyan
|
|
|
4
|
Boroko
|
|
|
5
|
Tahuna
|
|
|
6
|
Ondong
Siau
|
|
|
7
|
Melonguane
|
|
|
8
|
Tondano
|
|
|
9
|
Amurang
|
|
|
10
|
Ratahan
|
|
|
11
|
Airmadidi
|
|
|
12
|
-
|
|
|
13
|
-
|
|
|
14
|
-
|
|
|
15
|
-
|
9.
SUMBER DAYA
ALAM
Provinsi
Sulawesi Utara memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan bervariasi
meliputi berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, pertambangan,
perindustrian dan lain-lain. Di samping produk sektor pertanian yang diusahakan
oleh masyarakat pertanian, Sulawesi Utara juga memiliki sumber daya alam
pertambangan dan pariwisata yang menunggu untuk dikelola oleh Investor. Salah
satunya adalah Bunaken, pulau seluas 8,08 km2 di Teluk Manado merupakan bagian
dari kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Pulau Bunek terdapat
underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding
karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas.Provinsi ini
memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 25.740 ha, sementara sawah irigasi
semi teknis 26.738 ha. Itu semua belum termasuk lahan sawah irigasi non teknis
seluas 4.662 ha. Lahan sawah tadah hujan seluas 4.631 ha, areal sawah pasang
surut seluas 634 ha, sementara tahan palawija, hortikultura dan sayur-sayuran
seluas 341.419 ha, Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 451.700 ton
padi dan meningkat jadi 470.400 ton pada 2007 dengan luas panen yang juga
bertambah menjadi 99.500 ha. Dibanding dua tahun terakhir, produktivitas padi
yang dicapai meningkat. Pada 2004, produksi padi di sana mencapai 407.358
ton.Pertaniaan tanaman pangan di Sulawesi Utara relatif baik, terbukti dari
kemampuan provinsi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional (Maluku
Utara, Kalimantan Timur dan Papua) serta pasar internasional (Singapura,
Malaysia, Belanda dan negara. Eropa lainnya, AS, Cina, Korea, Jepang dan
India).Untuk memenuhi target Sulawesi Utara sebagai sentral hortikultura, kini
tengah dikembangkan produksi kentang, wartel dan nanas yang memang menjadi
komoditas unggulan daerah itu. Berbagai usaha meningkatkan volume kentang telah
dilakukan, misalnya dengan membangun pusat pembibitan ddan pembenihan kentang.
Luas hutan di provinsi
ini mencapai 788.691,88 ha. Fungsi hutan dibagi menjadi hutan lindung seluas
175.958,33 ha, hutan produksi tetap seluas 67.423,55 ha, hutan produksi
terbatas seluas 219.908,86 ha, hutan produk konversi seluas 14.643,40 ha serta
hutan suaka alam seluas 310.759,74 ha. jenis kayu yang dihasilkannya bervariasi
dari kayu kelas satu sampai kelas empat, jenis kayu dimaksud adalah kayu besi,
meranti, dan kayu lokal lainnya.
Sulawesi Utara
juga merupakan pusat pengembangan industri perikanan. sejak 2001, pemerintah
setempat melaksanakan apa yang disebut Gerakan Pengembangan Komoditas Unggulan
Berbasis Agri bisnis (Gerbang Kuba) meliputi industri ikan tuna, cakalang dan
layang. Hasil penangkapan ikan di taut merupakan produksi tertinggi di sektor
perikanan. Para nelayan kini juga tengah mengembangkan teknik-teknik baru dalam
budidaya perikanan laut, meliputi ikan untuk umpan, ikan kerapu, baronang,
rumput laut dan kerang mutiara. Untuk budidaya perikanan darat fokus diarahkan
untuk ikan mas dan nila.Produksi perikanan tangkap (tuna, cakalang, tongkol)
pada 2006 sebanyak 137.000 ton. Produksi ini ditargetkan meningkat menjadi
141.000 ton pada 2007 dari 1,4 juta ton quota tangkap yang di toleransi.
Potensi ikan tangkap di sana 1,8 juta ton. Hasil budidaya ikan dan udang air
tawar mencapai 14.400 ton dengan luas areal 981 ha pada 2006, ditargetkan
meningkat menjadi 16.600 ton dengan luas areal 1.130 ha pada 2007. Pada 2006,
produksi rumput laut mencapai 12.000 ton (basah) di atas areal tanam seluas 600
ha dan ditargetkan meningkat menjadi 13.100 ton (basah) dengan luas areal tanam
654 ha pada 2007. Potensi yang tersedia sebesar 5.600 ha.
B.
ANALISIS
TINJAUAN ASPEK ASTAGATRA PROVINSI SULAWESI UTARA
|
No
|
Aspek Astagatra
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Tindak
Lanjut
|
|
1
|
Posisi dan Lokasi
|
ü
Memiliki keunggulan geoposisi, geostrategi dan geopolitik serta
terletak di tepian Pasifik dimana provinsi ini berbatasan langsung dengan
filiphina.
|
ü
Banyak diincar oleh negara – negara lain karena posisinya yang
strategis.
|
ü
Masyarakat Sulawesi utara seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan
posisi dan lokasinya.
|
|
2
|
Kekayaan Alam
|
ü
Sebagai sentral holtikultura.
ü
Memiliki sawah irigasi
teknis seluas 25.470 ha.
ü
Pusat pengembangan industry perikanan.
ü
Memiliki sumber daya mineral yang besar baik logam maupun non
logam.
ü
Memiliki perkebunan sekitar 401.695,07
hektar yang didominasi oleh
perkebunan kelapa.
ü
Banyak peternakan ayam yang telah berkembang kea rah professional
yang didominasi oleh peternakan babi.
ü
Memiliki taman bawah laut yang dinamakan Taman Laut Bunaken yang
terkenal dengan terumbu karangnya yang indah.
ü
Pengekspor kayu hasil hutan karena memiliki hutan yang luas
dengan luas mencapai 788.691,88 ha.
ü
Pertanian tanaman pangan di Sulawesi Utara relatif baik, terbukti
dari kemampuan provinsi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional.
ü
pariwisata Sulawesi Utara adalah letaknya yang strategis ke objek-objek wisata
di hinterland.
|
ü
Banyak terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor akibat
penggalian mineral logam yang berlebihan.
ü
banyak overfishing. Polusi kapal – kapal yang menangkap ikan.
ü
Sebaran populasi ternak tidak merata.
ü
Mengalami degradasi kecil pada taman nasional Bunaken akibat
penembangan terumbu karang,
ü
Banyak hutan yang gundul dan alih fungsi menjadi perkebunan dan
pertanian.
|
ü
Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya memanfaatkan kekayaan
alam dengan cara tidak merusak lingkungan sekitarnya.
ü
Membuat undang – undang tentang batas maksimum penggalian mineral
logam seperti emas agar tidak berakibat fatal dan menjadi bencana
ü
Menyadarkan para nelayan atau pencari ikan agar tidak overfishing
dalam menangkap ikan dan menggunakan obat penangkap ikan yang ramah
lingkungan sehingga tidak merusak ekosistem bawah laut.
ü
Meratakan persebaran ternak sehingga peternak tidak mengalami
kesulitan modal.
ü
Pemerintah Sulawesi Utara mengeluarkan peraturan pelarangan
menagkap ikan di taman nasional Bunaken karena taman Nasional Bunaken
merupakan taman Nasional yang merupakan asset Negara Indonesia.
ü
Mengadakan reboisasi untuk memperbaiki hutan yang gundul sehingga
fungsi hutan sebagai paru – paru dunia dapat terwujud.
|
|
3
|
Kemampuan Penduduk
|
ü
Ada penduduk yang mempunyai kreatifitas kerajinan.
ü
Berdasarka data IPM (Index Pembangunan Manusia)tahun 2009-2010
dari maka dapat dilihat bahwa IPM Prov.
Sulawesi Utara mengalami peningkatan.
|
ü
Masih banyak penduduk Sulawesi Utara yang hanya tamat SD/
sederajat.
ü
Masih banyak penduduk yang merupakan pencari kerja.
ü
Capaian angka melek huruf di Sulawesi Utara pada tahun 2009
sampai 2010 mengalami penurunan.
ü
penduduk Prov. Sulawesi Utara yaitu 156,60
jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi.
|
ü
Memberikan bekal kreatifitas agar nantinya bisa mengembangkan
bakatnya dan bisa mandiri.
ü
Menciptakan lapangan kerja yang luas sehingga para penduduk tidak
kesulitan mencari kerja.
ü
Seharusnya pemerintah bisa mengendalikan urbanisasi penduduk
sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kota dan desa sehingga daerah
perkotaan lebih aman dan bersih.
|
|
4
|
Ideologi
|
ü
Visi
Sulawesi Utara sesuai dengan tujuan Negara Indonesia pada UUD 1945 alenia ke
4.
ü
Misi
Sulawesi Utara sesuai dengan cita – cita Republik Indonesia pada UUD 1945
alenia ke 2.
|
ü
Seiring perkembangan zaman kebudayaan Sulawesi Utara semakin
terkikis.
|
ü
Walaupun perkembangan semakin maju tetapi nilai – nilai luhur
budaya tidak semestinya ditinggalkan.
|
|
5
|
Politik
|
|
ü
Politik di Sulawesi Utara juga menganut system politik dinasti
seperti dewan perwakilan rakyat banyak didominasi oleh keluarga Sinyo Harry
Sarundajang (Gurbenur Sulawesi Utara).
ü
Pada pemilu 2004 Sulawesi Utara melaksanakan dalam satu provinsi
dan mendapat jatah 3-10 kursi
|
ü
Untuk menghindari politik dinasti sebaiknya dilakukan pemilihan
umum yang langsung dipilih oleh rakyat untuk memilih wakil rakyat sehingga
tidak ada nepotisme.
ü
Seharusnya pemerintah tidak membatasi jatah kursi pemilihan
pemilu di Sulawesi Utara agar pemilu lebih terbuka .
|
|
6
|
Ekonomi
|
ü
Sebagaian besar masyarakat Manado bekerja sebagai PNS.
ü
Kondisi ekonomi Sulawesi Utara tergolong cukup baik karena banyak
mendapat nilai tambahan dari sector industry besar.
ü
Pasaran industri perikanan
Sulawesi Utara sangat merajai dunia.
ü
Sulut juga ingin menjadi jangkar perdagangan bagi kawasan utara
Sulawesi,.termasuk Gorontalo dan Maluku Utara.
|
ü
Sulawesi Utara merupakan
provinsi yang paling banyak terdapat pengangguran.
ü
Masih banyak penduduk miskin Pada tahun 2010.
ü
Pembangunan masih belum merata.
ü
Pernah terjadi inflasi sebesar 2,10% karena pemerintah menaikan
harga BBM bersubsidi.
|
ü
Untuk mengatasi pengangguran maka diciptakan lapangan kerja yang
lebih banyak dan mampu menyerap tenaga kerja yang produktif sehingga para
pengangguran yang masih produktif bisa menjadi tenaga kerja yang dibutuhkan.
ü
Dengan cara meningkatkan indicator keberhasilan pembangunan
sehingga pembangunan menjadi merata dan penduduk miskin dapat berkurang.
ü
Melakukan program pemerataan pembangunan seluas - luasnya
misalnya dengan pembangunan karakter SDM yang berkualitas dan mampu mengolah
sumber daya alam secara maksimal.
ü
Pemerintah setempat harus bisa meningkatkan kualitas produk yang
beredar di masyarakat sehingga masyarakat tidak terbebani karena faktor
inflasi.
|
|
7
|
Sosial dan Budaya
|
ü
Penduduk Sulawesi Utara terdiri atas tiga kelompok etnis utama,
masing-masing Suku Minahasa, Suku Sangihe dan Talaud, dan Suku Bolaang
Mongondow
ü
Music tradisional dari Sulawesi Utara adalah kulintang.
ü
Memiliki lingkungan sosial yang relative kondusif .
ü
Masyarakat Sulawesi utara mengedepankan budaya gotong royong
antar sesame (kebudayaan mapulus)
ü
Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari
di Sulawesi
utara dan wilayah sekitarnya disebut bahasa Melayu Manado (Bahasa Manado).
ü
Perayaan tulude. Perayaan tulude atau kunci taong (kunci tahun)
dilaksanakan pada setiap akhir bulan januari dan diisi dengan upacara adat
yang bersifat keagamaan.
ü
Festival figura. Figura merupakan seni dan budaya yang diadopsi
dari kesenian yunani klasik.
|
ü
Penduduk Sulawesi Utara memiliki karakter yang keras dan sombong.
ü
Penduduk Sulawesi Utara masih ada suku pedalamanyang masih sangat
tertutup dalam menerima segala perkembangan- perkembangan zaman.
|
ü
Meningkatkan rasa kesetiakawanan terhadap sesame agar sikap
sombong dapat dihindari.
ü
Pemerintah hendaknya membangun dan meratakan penyaluran informasi
sehingga daerah pelosok dapat menerima informasi terkini.
|
|
8
|
Hankam
|
ü
Berusaha mempertahankan keutuhan wilayah NKRI melalui perundingan
secara hukum.
|
ü
Perebutan Pulau Miangas dengan Filiphina yang ingin menguasai.
Hal ini tentunya dapat memecahkan NKRI.
|
ü
Pada tanggal 19 Februari 2009 Menlu menegaskan, secara hukum dan
politis, Indonesia memiliki posisi kuat sebagai pemilik pulau Miangas.
|
DAFTAR PUSTAKA
Bank Sulut.2010.Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Sulawesi
Utara.html. pada tanggal 20 Mei 2014.
Blogdetik.com.2013. Profil Sulut. Diunduh dari http://
infosulut.blogdetik.com/tag/provinsi Sulawesi utara. Pada tanggal 20 Mei 2014.
Blog Indonesia.
com.2009. Berita Hankam. Diunduh dari http:// Berita HanKam Hassan
Wirajudha Status Pulau Miangas Bukan
Masalah.html.pada tanggal 8
Juni 2014.
Bramantoro,
Toni. 2012. Pertumbuhan
Ekonomi Sulawesi Utara Maju Pesat.diunduh
dari http:// Pertumbuhan
Ekonomi Sulawesi Utara Maju Pesat - Tribunnews.com.html.pada tanggal 5 Juni 2014.
Darondo, Jorie.2013.
Sulut Miliki Potensi Sumber Daya Mineral Besar.Diunduh dari http:// www.
antarsulteng.com/berita/9089/ampas-kelapa-dijadikan-pemyerap-logam-berat.html.
pada tanggal 2 Juni 2014.
Jusuf, Anshar
Isa.2013. Tak Hanya Banten, Dinasti Politik Juga Ada di Sulawesi Utara.Diunduhdari
http:// www.tempo.co/read/news/2013/10/08/214520100 Tak Hanya Banten, Dinasti Politik Juga Ada di Sulawesi Utara. pada
tanggal 5 juni 2014.
Kawilarang,
Chirsth.2012. Budaya Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Budaya Sulawesi Utara.html.pada
tanggal 8 Juni 2014.
Mushihin.2013. Pendidikan Online provinsi Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Provinsi
Sulawesi Utara - Berita Pendidikan Online.html. pada tanggal 2 Juni 2014.
Portal Nasional
Republik Indonesia.2010. Sosial Budaya Provinsi Sulawesi Utara. Dinduh
dari http:// Portal Nasional RI - Sosial Budaya Provinsi Sulawesi Utara.html. pada tanggal 5 Juni 2014.
Portal Nasional
Republik Indonesia.2010. Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara. Diunduh dari http:// Portal Nasional
RI – Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara.html. pada tanggal 5 Juni 2014.
Seputarsulut.com.2014. Geografi Sulawesi Utara. Diunduh dari http://www.seputarsulut.com/wp-content/uploads/geografi
sulawesi utara-peta sulawesi utara.jpg. Pada tanggal 20 Mei 2014.
Suci.2012.
Sistem Pemilu Indonesia.Diunduh dari http://suci.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02. pada tanggal 9 Juni 2014.
Wikipedia.2014.Kota Manado. Diunduh
dari http:// Kota Manado -
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html. pada tanggal 29 Mei 2014.
Wikipedia.2014.Taman
Nasional Bunaken. Diunduh dari http:// Taman Nasional Bunaken -
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html. pada tanggal 5 Juni
2014.
No comments:
Post a Comment