TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR
PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
(Sejak Zaman Purba sampai Dewasa Ini)
Disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen
Pengampu : Warsiti, M.Pd

Disusun oleh:
1. MURCAHYANI
(K7114114/33)
2. RAHMAT
BOEDIONO( / )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Rasa
Ingin Tahu
Manusia adalah makhluk yang
sempurna karena manusia terlahir ke dunia ini di bekali dengan akal pikiran
oleh sang pencipta, akal ini digunakan untuk berpikir dalam membedakan antara
yang hak dan yang bathil dan akal inil pula yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Dengan akal inilah manusia selalu mempunyai rasa ingin tahu
akan segala hal, termasuk alam semesta ini.
Manusia ingin tahu bagaimana proses
penciptaan dunia ini sehingga mereka melakukan berbagai penelitian, dengan
berbagai penelitian yang mereka lakukan ini menghasilkan berbagai cabang ilmu
pengetahuan salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam dengan melakukan
pengamatan terhadap gejala alam yang ada kemudian semakin bertambah pula
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Ilmu pengetahuan alam ini
bermula dari rasa ingin tahu manusia.
a. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
a. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Menurut Ibnu Mas’ud dan Joko
Paryono, manusia sebagai makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otak
2. Mengadakan pertukaran zat, yakni zat yang masuk dan keluar
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar
4. Memiliki potensi berkembang biak
5. Tumbuh dan bergerak
6. Berinteraksi dan dengan lingkungnnya
7. Mati
1. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otak
2. Mengadakan pertukaran zat, yakni zat yang masuk dan keluar
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar
4. Memiliki potensi berkembang biak
5. Tumbuh dan bergerak
6. Berinteraksi dan dengan lingkungnnya
7. Mati
Manusia mampu menggunakan
pengetahuannya yang terdahulu untuk di kombinasikan dengan pengetahuannya yang
baru sehingga menjadi suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai contoh kita
bayangkan saja manusia pada zaman dulu ketika ingin menyampaikan suatu berita
atau kabar mereka mengirimkan surat, akan tetapi pada zaman sekarang mereka
menggunakan alat yang lebih canggih seperti handphone, internet dan lain-lain.
b. Mitos
b. Mitos
Perkembanagan selanjutnya adalah
manusia berusaha memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya,
karena manusia merasa tidak puas dengan pengamatan dan pengalaman mereka saja.
Oleh karena itu, manusia
merekayasa jawaban-jawaban atas keingintahuannya. Seperti pelangi, apakah
pelangi itu? Karena mereka tidak bisa menjawab maka mereka merekayasa jawaban
sendiri, mereka merekayasa jawaban bahwa pelangi adalah para bidadari. Sehingga
diyakini pelangi adalah bidadari, pengetahuan yang muncul ini dan keyakinan
itulah yang di sebut mitos.
Timbulnya mitos disebabkan oleh
keterbatasan manusia sebagai makhluk ciptaan yang tidak bisa mengetahui
segalanya. Keterbatasan ini disebabkan karena alat indra manusia sangat
terbatas.
1. Alat Penglihatan
1. Alat Penglihatan
Benda yang terlalu jauh dari
jangkauan penglihatan, benda yang bergerak terlalu cepat sehingga tidak jelas,
partikel yang terlalu kecil sehingga tidak terlihat dan lain sebagainya.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada
getaran, yaitu dari frekuensi 30 sampai 30.000 per detik.
3. Alat Pencium dan Pengecap
3. Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya bisa membedakan 4
macam rasa.
4. Alat Perasa
4. Alat Perasa
Alat perasa manusia hanya bisa
membedakan panas dan dingin saja.
C. Mitos Antar Pro dan Kontra
C. Mitos Antar Pro dan Kontra
Pada zaman dahulu mitos di
percaya oleh masyarakat karena keterbatasn pengalaman dan pemikiran mereka,
oleh karena itu mitos adalah jawaban yang memuaskan bagi mereka. Akan tetapi
karena manusia mempunyai sifat yang selalu ingin tahu maka sebagian di antara
mereka terus mencari jawabannya. Sehingga mareka menemukan jawabannya, dan
lambat laun mitos hilang dan di tinggalkan masyarakat.
Berikut adalah para pelopor perubahan pola pikir pada masa Yunani Kuno:
1. Anaximander (610-546 SM)
Berikut adalah para pelopor perubahan pola pikir pada masa Yunani Kuno:
1. Anaximander (610-546 SM)
Seorang pemikir yang berpendapat
bahwa alam semesta ayng kita lihat berbentuk seperti bola dan bumi sebagai
pusatnya.
2. Anaximenes (560-520 SM)
2. Anaximenes (560-520 SM)
Berpendapat bahwa unsur dasar
pembentukan semua benda adalah air, teori ini merupakan teori pertama tentang
tranmutasi unsur-unsur. Akan tetapi, teori ini ditentang oleh Herakleitos
(560-470 SM) karena Herakleitos berpendapat bahwa apilah yang menyebabkan
adanya transmutasi.
3. Pythagoras (± 500 SM)
3. Pythagoras (± 500 SM)
Berpendapat bahwa sebenarnya
unsur dasar membentuk benda itu ada 4, keempat unsur dasar itu adalah tanah,
api, udara dan air.
4. Empedokles (480-430 SM)
4. Empedokles (480-430 SM)
Empedokles menyempurnakan teori
Pythagoras dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan
tenaga pemisah atau tolak menolak, kedua tenaga inilah yang mempersatukan atau
memisahkan keempat unsur.
5. Plato (427-347 SM)
5. Plato (427-347 SM)
Menurut Plato keanekaragaman yang
tampak ini sebenarnya merupakan suatu dupliakat saja dari sesuatu yang kekal
dan immateria.
6. Aristoteles (348-322 SM)
6. Aristoteles (348-322 SM)
Aristoteles berpendapat sama
dengan Anaximander bahwa bumi itu bulat dan merupakanpusat dari alam semesta
yang beredar mengelilinginya.
B. Alam Semesta
B. Alam Semesta
Menurut orang Babylonia (± tahun
700-600 SM) alam semesta merupakan suatu ruangan yang terselungkup dengan bumi
yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang adalah atapnya. Akan
tetapi dengan perkembangan zaman dan semakin lengkap alat untuk penelitian maka
terdapat berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta.
Ilmu pengetahuan alam semakin
berkembang, dan manusia terus mencoba menjelaskan mengenai benda-benda yang
terdapat di alam semesta ini yang belum diketahuinya. Astronomi merupakan ilmu
pengetahuan tertua yang menjelaskan tentang alam.
Berikut adalah beberapa teori tentang terbentuknya alam semesta
1. Teori Dentuman atau teori ledakan
Berikut adalah beberapa teori tentang terbentuknya alam semesta
1. Teori Dentuman atau teori ledakan

Teori
ini mengutarakan bahwa adanya suatu masa yang sangat besar, meledak dengan
hebatnya akibat adanya reaksi inti.
2. Teori Ekspansi dan Kontraksi
2. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori
ini diambil berdasarkan adnya suatu siklus dari alam semesta ayitu masa
ekspansif dan masa kontrksi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi
bahwa partikel berasl dari paralel yang ada pada zaman dulu.
C. Manusia dan Alam
C. Manusia dan Alam
Manusia dan alam keduanya
memiliki korelasi yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Proses simbiosis mutualisme yang terjadi antara alam semesta dan manusia akan
terus berlangsung selama manusia memperlakukan alam sewajarnya.denagn logika
dan etika manusia mencoba membuka dan memecahkan segala kebenaran yang
terkandung pada penciptaan alam semesta. Dengan kesibukan mereka yang hanya
dapat berpikir tanpa memberiakan solusi yang secara tidak langsung menyebabkan
eksploitasi alam yang banyak terjadi dan telah menyebabkan ketidakseimbangan
alam itu sendiri sehingga keberadaan dan keadaan alam tidak dapat di
prediksikan. Manusia diciptakan ke dunia ini:
a. Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam
a. Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam
Allah telah melengkapi manusia
dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih daripada makhluk-makhluk hidup
lainnya, terutama patensi akal. Maka manusia dibebani tugas, yaitu untuk
memanfaatkan alam ini dengan sebaik-baiknya serta menjaga dan melestarian alam
ini dan di larang untuk merusaknya.
b. Sebagai peneliti alam
b. Sebagai peneliti alam
Allah memerintahkan kepada
manusia agar menggunakan akalnya untuk mempelajari alam semesta dan dirinya
sendiri, disamping untuk kemanfaatan hidupnya juga untuk mengagungkan nama
Tuhannya yang telah menciptakan dirinya.
c. Sebagai khalifah (penguasa) dimuka bumi
c. Sebagai khalifah (penguasa) dimuka bumi
Manusia diberi kedudukan oleh
Tuhan sebagai penguasa, pengatur kehidupan di bumi
ini.
d. Sebagai makhluk yang paling tinggi dan paling mulia
e. Sebagai hamba Allah
f. Sebagai makhluk yang bertanggung jawab
g. Sebagai makhluk yang dapat di didik dan mendidik.
d. Sebagai makhluk yang paling tinggi dan paling mulia
e. Sebagai hamba Allah
f. Sebagai makhluk yang bertanggung jawab
g. Sebagai makhluk yang dapat di didik dan mendidik.
A.
Perkembangan Alam Pikir Manusia Purba Kala Sampai Sekarang
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.
Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5, dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:
1.
Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
Zaman batu tua (palaeolitikum)
disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara
kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan),
manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu
bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
1. Kebudayaan
Pacitan (Pithecanthropus)
2. Kebudayaan
Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
Alat-alat
yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas (golongan
chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes
dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan)
2. Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)
1. Ciri zaman batu tengah (Mesolithikum):
a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan
zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir
pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
d. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain:
Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu
penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang
ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara
lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan
alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan
kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan
dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat
serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan
Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
3. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan
manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang
dihasilkan antara lain:
1. Kapak
persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
2. Kapak batu
(kapak persegi berleher) dari Minahasa,
3. Perhiasan
(gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
4. Pakaian dari
kulit kayu
5. Tembikar
(periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina).
4.
Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan
Megalithikum, antara lain:
1. Menhir:
tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang.
2. Dolmen:
meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup)
4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat
5. Kubur
batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup
6.
Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan merek
ZAMAN LOGAM
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
1.
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin
Cina (pusat kebudayaan) ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10
sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat
perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk
golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan
Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang
digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti,
Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan
Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau),
Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
2. Zaman
Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik
peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan
panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat
besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata
Kapak bertungkai kayu
b. Mata
Pisau
c. Mata
Sabit
d. Mata
Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa
Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur).Zaman logam di Indonesia didominasi oleh
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu.
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya
seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada
zaman sejarah.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.
Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.
Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.
Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti
kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang
ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri
tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
A. Manusia Kera dari Afrika Selatan
1. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan
di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924.
Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
2.
Paranthropus
Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.
B. Manusia
Purba / Homo Erectus
1. Sinanthropus Pekinensis
1. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia
purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh
Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian
dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip
serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki
volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
Meganthropus palaeojavanicus ditemukan
di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941.
3. Manusia Heidelberg
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
4. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia
purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah
pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman
pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak
Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian
tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang
rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
C. Manusia Modern
Pengertian
atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies
homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000
hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir
mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon,
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon,
Lascaux
Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan
manusia
Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman
ZAMAN PURBA
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
Zaman ini terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman batu tua. Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan dirinya penuh pada alam. Mereka belum bertempat tinggal menetap tetapi masih berpindah-pindah (nomaden). Hidup dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia pada zaman ini belum mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat sederhana, buktinya yaitu alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini masih sangat sederhana, kasar, dan hanya bersifat praktis. Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada zaman ini antara lain, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Erectus.
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
Zaman ini terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman batu tua. Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan dirinya penuh pada alam. Mereka belum bertempat tinggal menetap tetapi masih berpindah-pindah (nomaden). Hidup dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia pada zaman ini belum mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat sederhana, buktinya yaitu alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini masih sangat sederhana, kasar, dan hanya bersifat praktis. Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada zaman ini antara lain, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Erectus.
2. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut
Zaman
ini terjadi ketika zaman Mesolithikum atau disebut juga zaman batu tengah. Pada
masa ini manusia sudah hidup menetap meskipun sementara (semi sedenter).
Hidupnya sudah tidak menggantungkan penuh pada alam. Alat yang dihasilkan sudah
tidak mutlak bersifat praktis, unsur estetikanya mulai muncul. Zaman ini
berlnagsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada masa ini
adalah jenis Homo.
B. Kehidupan Manusia Masa Bercocok Tanam
Jenis
manusia yang hidup pada masa ini sudah mencapai taraf Homo Sapien penuh artinya
jenis manusia yang cerdas atau manusia yang tingkat pemikirannya sudah
meningkat jauh dari pada jenis manusia sebelumnya. Awalnya mereka sangat
menggantungkan kehidupannya pada alam tetapi lama-kelamaan karena persediaan alam
terbatas maka mereka berusaha untuk mengadakan persediaan makanan yang cukup
hingga mereka tidak perlu mengembara lagi. Kemampuan mengadakan persediaan makanan
ini bisa ditempuh melalui:
1. Menanam tumbuh-tumbuhan tertentu
2. Menyimpan atau mengawetkan makanan
3. Menjinakkan binatang
1. Menanam tumbuh-tumbuhan tertentu
2. Menyimpan atau mengawetkan makanan
3. Menjinakkan binatang
Manusia
pada masa ini menghasilkan kebudayaan Neolithikum, Megalithikum, gerabah, mata
panah dan perhiasan. Manusia pada masa ini juga sudah memiliki kepercayaan.
Inti kepercayaan pada masa ini adalah penghormatan dan pemujaan terhadap roh,
terutama terhadap roh nenek moyang (animisme).
C. Kehidupan Masa Perundagian
Masa perundagian adalah masa di mana
masyarakatnya sudah banyak terdapat golongan undaginya. Pada masa ini manusia
memiliki kemampuan baru yaitu kemampuan dalam peleburan bijih logam dan
pembuatan alat-alat dari logam (perunggu dan besi). Inilah yang merupakan
pembeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada masa ini terjalin hubungan dengan
daerah-daerah sekitar kepulauan Indonesia yang mendorong meningkatkan kemampuan
Indonesia. Masyarakat pada masa ini juga sudah mempunyai norma-norma.
C. Keadaan
Manusia Menjelang Zaman Prasejarah
Menjelang masuknya pengaruh budaya
India (Hindu-Budha) atau masa perundagian akhir, masyarakat Indonesia sudah
memiliki tata kehidupan yang teratur dan berkebudayaan cukup tinggi. Hal ini
dapat dilihat bahwa mereka telah:
1. Pandai bercocok tanam
2. Pandai berlayar
3. Memiliki pengetahuan perbintangan (astronomi)
4. Pandai membuat bangunan Megalithik
5. Pandai menenun dan membuat pakaian dari serat kayu
6. Pandai membuat alat-alat dari logam
7. Mengenal kepercayaan animism, dinamisme, dan totemisme
8. Kehidupannya sudah menetap
9. Pandai membuat gerabah
10. Keseniannya sudah berkembang
1. Pandai bercocok tanam
2. Pandai berlayar
3. Memiliki pengetahuan perbintangan (astronomi)
4. Pandai membuat bangunan Megalithik
5. Pandai menenun dan membuat pakaian dari serat kayu
6. Pandai membuat alat-alat dari logam
7. Mengenal kepercayaan animism, dinamisme, dan totemisme
8. Kehidupannya sudah menetap
9. Pandai membuat gerabah
10. Keseniannya sudah berkembang
ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani yaitu antara 600 SM-200
SM. Dalam zaman ini proses-proses perkembangan know how tetap mendasari
kehidupan sehari-hari, tetapi lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya. Dalam
bidang pengetahuan, sikap dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya,
terjadi perubahan besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu
pengetahuan modern. Pada zaman ini muncul tokoh-tokoh filsafat antara lain,
Thales, Phytagoras, Aristoteles, Archimedes, dll.
ZAMAN MODERN
Pada permulaan abad ke -14, di
Negara-negara Eropa mulai terjadi perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman
itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahun alam.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat pesat ketika muncul buku yang
berjudul Novum Organum yang ditulis oleh Francis Bascon (1560-1626). Buku ini
menjelaskan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan
penegasan ilmu pengetahuan dengan metodenya.
Jika dilihat dari segi metodologi dan psikologi, seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada:
1. Pengamatan dan pengalaman manusia terus-menerus
2. Pengumpulan data terus-menerus yang dilakukan secara sistematis
3. Analisis data yang dilakukan dengan berbagai cara
4. Penyusunan teori-teori dan penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan teori
Jika dilihat dari segi metodologi dan psikologi, seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada:
1. Pengamatan dan pengalaman manusia terus-menerus
2. Pengumpulan data terus-menerus yang dilakukan secara sistematis
3. Analisis data yang dilakukan dengan berbagai cara
4. Penyusunan teori-teori dan penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan teori
tersebut.
5. Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.
5. Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan,
yaitu benar dan salah. Jika salah, ada kemungkinan untuk mencari kesalahan
berfikir, sehingga ada kemungkinan juga untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan modern memiliki suatu sistem yang di dalamnya terkandung
pengoreksian diri, yang memungkinkan adanya tahap untuk menuju kebenaran dan
kesempurnaan.